anniversary

Doa seorang ibu sungguh mustajab. Balk doa kebaikan ataupun doa buruk. Rosululloh pernah menyampaikan suatu kisah menarik berkaitan dengan doa ibu. 5uatu kisah nyata yang terjadi pada masa sebelum Rosululloh yang patut diambil sebagai ibroh bagi orang-orang yang beriman. Dahulu, ada tiga orang bayi yang bisa berbicara. Salah satunya adalah seorang bayi yang hidup pada masa Juraij. Juraij adalah seorang ahli ibadah, dia memiliki sebuah tempat ibadah yang sekaligus jadi tempat tinggalnya. Suatu ketika Juraij sedang melaksanakan sholat, tiba-tiba ibunya datang memanggilnya: "Wahai Juraij". Dalam hatinya, Juraij bergumam: "Wahai Robbku, apakah yang harus aku dahulukan... meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?!". Dalam kebimbangan, dia tetap meneruskan sholatnya. Akhirnya sang ibu pulang. Esok harinya, sang ibu datang lagi dan memanggil: "Wahai Juraij!". Juraij yang saat itu pun sedang sholat bergumam dalam hatinya: "Wahai Robbku, apakah aku harus meneruskan sholatku... Ataukah (memenuhi) panggilan ibuku?l". Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya. Sang ibu kembali pulang untuk-kedua kalinya. Ketiga kalinya, ibunya datang lagi seraya memanggil: "Wahai Juraij!". Lagi-lagi Juraij sedang menjalankan sholat. Dalam hatinya, ia bergumam: "Wahai Robbku, haruskah aku memilih meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?I". Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya. Akhirnya, dengan kecewa setelah tiga kali panggilannya tidak mendapat sahutan Bari anaknya, sang ibu berdoa: "Ya Alloh,janganlah engkau matikan Juraij hingga dia melihat wajah wanita pelacur". Orang-orang Dani Israil (ketika itu) sering menyebut-nyebut mama Juraij serta ketekunan ibadahnya, sehingga ada seorang wanita pelacur berparas cantik jelita mengatakan: Jika kalian mau, aku akan menggodanya (Juraij). Wanita pelacur itupun kemudian merayu dan mengwarkan diri kepada Juraij. Tetapi sedikitpun Juraij tak memperdulikannya. Namun apa yang kemudian dilakukan oleh wanita itu? Ia mendatangi seseorang yang tengah menggembala di sekitar tempat ibadah Juraij. Lalu demi terlaksananya tipu muslihat, wanitu itu kemudian merayunya. Maka terjadilah perzinaan antara dia dengan penggembala itu. Hingga akhirnya wanita itu hamil. Dan manakala bayinya telah lahir, dia membuat pengakuan palsu dengan berkata kepada orang-orang: "Bayi ini adalah anak Juraij." Mendengar hal itu, masyarakat percaya dan beramai-ramai mendatangi tempat ibadah Juraij, memaksanya turun, merusak tempat ibadahnya dan memukulinya. Juraij yang tidak tahu masalahnya bertanya dengan heran: "Ada apa dengan kalian?". "Kamu telah berzina dengan wanita pelacur lalu dia sekarang melahirkan anakmu", jawab mereka. Maka, tahulah Juraij bahwa ini adalah makar wanita Iacur itu. Lantas bertanya: "Dimana bayinya?". Merekapun membawa bayinya. Juraij berkata: "Biarkan saya melakukan sholat dulu", kemudian dia berdiri sholat. 5eusai menunaikan sholat, dia menghampiri si bayi lalu mencubit perutnya seraya bertanya: "Wahai bayi, siapakah ayahmu?" Si bayi menjawab: "Ayahku adalah si fulan, seorang penggembala". Akhirnya, masyarakat bergegas menghampiri Juraij, mencium dan mengusapnya. Mereka minta maaf can berkata: "Kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas". Juraij mengatakan: "Tidak, bangun saja seperti semula yaitu dari tanah Hat". Lalu merekapun mengerjakannya.

Sabtu, 16 Januari 2010

2012 !!!!!!!!!!!! picture




kiamat oh kiamat

copy my style... Piss ELHOBELA<<<<


su yang belakangan ini memang selalu membuat kita bergidik, rasanya kehidupan di bumi ini sudah semakin singkat, faktor yang menyebabkannya adalah dari perkiraan tekhnologi modern yang sudah sangat akurat ditambah dengan perkiraan manusia yang katanya bisa memprediksi kapan terjadinya hari yang mengenaskan tersebut.

Dalam kalender Bangsa Maya dimulai tahun 3113 SM sampai 2012 M. Kalender Bangsa Maya ini berakhir pada tanggal 21 Desember 2012 dan tanggal ini merupakan “End of Time” atau akhir dari waktu / jaman. Para ilmuwan dan arkeolog sedang memperdebatkan hal ini. Ada beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa “End of Time” itu adalah:

1. Berhentinya waktu (bumi berhenti berputar).
2. Peralihan jaman Pisces ke Aquarius.
3. Peralihan dari Abad Silver ke Abad Keemasan.
4. End of Times = End of the World as we know it.
5. Akan ada sebuah galaksi Wave yang besar yang memberhentikan semua kegiatan di muka bumi ini, termasuk kemusnahan manusia.
6. Perubahan dari dimensi 3 ke dimensi 4, bahkan dimensi 5.
7. Kehidupan manusia meningkat dari level dimensi 3, ke 4, DNA manusia meningkat dari strain 2 ke 12, sehingga manusia dapat menggunakan telepati bahkan telekinesis.
8. Ada yang menyatakan waktu tidak berlaku, waktu tidak linier tapi bisa berubah-ubah sesuai dengan waktu yang kita alami, karena ditemukan mesin waktu.
9. Ditemukannya mesin waktu dan stargate.
10. Manusia sudah dapat melakukan transportasi ke galaksi lain melalui stargate.
11. Bangkitnya Messiah, yang menyelematkan bumi dari kehancuran.
12. Kebangkitan Isa AS/Jesus.
13. First Contact pertama kali peradaban manusia dan Alien/UFO.
14. Manusia bergabung menjadi komunitas antar galaksi pertama kali.
15. Tidak akan terjadi apa-apa. Semoga ini yang terjadi. Dalam kalender ini juga bahwa tahun 1992 – 2012 bumi memasuki tahap Fase Siklus Besar. Pada tanggal 21 Desember 2012 akan menjadi akhir peradaban manusia. Setelah itu manusia memasuki peradaban baru yang tidak berkaitan dengan peradaban sebelumnya.


Itulah telaah Kalender Bangsa Maya yang kesohor. Apakah tanggal tersebut merupakan “End of Time” dalam arti sebenarnya?. Menurutku mungkin “End of Time” manusia melakukan perusakan, eksploitasi, serta melakukan kegiatan destruktif terhadap bumi yang kita tempati. “End of Time” untuk mengumbar nafsu duniawi dan kembali ke Tuhannya. Artinya transformasi dari tidak baik menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik. Proses pemurnian besar-besaran sehingga dunia menjadi lebih baik, tertib dan aman.


Salah satu yang memberikan data yang akurat tersebut adalah suku Maya yang disebut mempunyai ilmu Falak dan Sistem Penanggalan Yang Akurat dan disebutkan bahwa akan muncul gelombang galaksi yang besar sehingga menimbulkan terhentinya semua aktivitas di bumi. Seperti yang di beritakan bahwa akan ada badai yang disebut Badai Antariksa dan berbagai dampaknya kepada bumi.


Akibat dari Gelombang Galaksi tersebut adalah :
Pertama : Terjadi ledakan di permukaan atmosfer Matahari yang menimbulkan badai Antariksa
Kedua : Miliaran ton gas superpanas berisi partikel dilontarkan ke luar angkasa
Ketiga : Sebaran partikel ini dapat menyebabkan gangguan navigasi/magnet pada bumi
Keempat : Gangguan pada sistem Satelit, Sistem Pembangkit Listrik dan gangguan pada Frekuensi Radio.

Saat ini, setelah berita ini di munculkan, para ahli dibidang sains, kedirgantaraan, penerbangan maupun ahli antariksa, membuat suatu antisipasi dengan cara membangun sistem pemantau cuaca, yakni pantauan meliputi lapisan ionosfer, geomagnetik dan gelombang radio.
Namun apapun yang terjadi pada masa yang akan datang, niscaya Maha Pencipta sudah terlebih dahulu memberikan peringatan dan himbauan kepada manusia dan masih sangat segar bila di ingat tahun 2000 lalu dimana dikabarkan bahwa sistem komputer dan lainnya akan kembali ke angka Nol jika masuk ke tahun 2000 tersebut, buktinya pada masa itu tidak terjadi sesuatu yang berarti.Semuanya yang terjadi pada masa ini dan pada masa yang akan datang adalah sesuatu rencana namun jikalau sang Pencipta belum mau melakukannya, pasti akan tidak terjadi sesuatu.

Diperkirakan penghuni bumi menghadapi suatu kehidupan dan kegelapan yang tak bisa dipahami diantara ahir Zona Photon nanti (2011-2012).

Hari 1-2: Matahari tidak bersinar dan bumi menjadi gelap gulita dan dingin yang dahsyat.

Hari 3-4: Tampak cahaya temaram, bagai fajar, bintang-bintang mulai muncul di langit

Hari 5-6. Menghadapi hari yang bercahaya benderang selama 24 jam terus menerus. Seluruh mahluk bangkit dengan semangat baru.Menerima energi baru. Kemampuan Supranatural muncul suatu Era zaman baru.

Tanda-tanda taransisi mudah kita lihat dengan berbagai rentetan peristiwa yang ditayangkan media massa maupun media elektronik.
Hidup yang semakin sulit dan banyak tantantangan dan masalah, masa depan yang suram, kehidupan sosial politik dan ekonomi yang hiruk pikuk dan heboh. Banyak orang yang gelisah dan dirundung kecemasan, dan tekanan jiwa, gelisah, kekalutan mental, tindakan kekerasan, kekejaman, atau pemberontakan untuk mencapai kebebasan dan reformasi.(Zaman Edan telah mencapai puncaknya).

Zona Photon dikenal juga dengan sebutan Nebula Emas. Dimana manusia akan menikmati zaman keemasan. Manusia-manusia yang dapat tetap hidup dan lolos dari tahap ahir Galactic Synchronization nanti akan memiliki tingkat kesadaran yang super . Mungkin inilah saatnya yang dinyatakan dalam Al-Qur'an maupun Bible bahwa manusia akan berubah dalam sekejap mata.

Kemampuan-kemampuan spiritual seperti telekenensis, clairvoyance, clairaudience dan kemapuan-kemampuan spiritual yang hanya dimiliki orang-orang tertentu akan menjadi milik setiap orang. Penghubi bumi akan menjadi mahluk superneing, atau manusia super.

Badan jasmani manusia yang berhasil melampaui masa transisi dan tetap hidup, akan mengalami perubahan. Kebutuhan jasmani juga berkurang, tidak seperti manusia jaman sekarang yang terlalu banyak menuntut gaya hidupnya. Kehidupan di Zaman Baru akan memberikan kekuasaan manusia berkesempatan dan berkemampuan untuk meremajakan diri jasmaninya dan hidup tanpa batas waktu.

Bangsa Manusia Baru akan mempunyai pemimpin yang memiliki kesadaran multidimensional, memimpin manusia menuju kehidupan yang damai, sejahtera, dan bahagia sesuai dengan rencana Tuhan Sang Maha Pencipta.

Sejarah planet bumi dan asal-usul manusia akan terungkap. Sejarah yang selama ini dibayangkan atau ditemukan oleh ahli-ahli sejarah sangat berbeda dengan kejadian yang sesungguhnya.Akhirnya manusia akan memahami jati dirinya, tahu siapa dirinya di masa silam dan apa tugas serta takdirnya, tidak semata-mata sebagai manusia bumi, tetapi sebagai manusia galaktik yang memiliki kesadaran kosmik.

Dalam buku ‘Apocalypse 2012’ (Lawrence E.Joseph: 2007), penulis berdarah Lebanon yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi Aerospace Consulting Corporation di New Mexico ini dipaparkan dengan sangat jelas dan juga ilmiah tentang kemungkinan terjadinya bencana alam di tahun tersebut.

Bencana itu antara lain: siklus aktivitas matahari yang memuncak di tahun 2012 yang menyebabkan panas yang luar biasa di bumi, terlebih atmosfer kita sudah mengalami penipisan dan bolong di beberapa bagian sehingga selain memanaskan bumi dengan radikal juga melelehkan es di kutub dan juga menimbulkan badai serta topan yang dahsyat.



Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung.

Tata surya kita tengah memasuki medan awan energi antar bintang. Awan itu mengaktifkan dan merusak keseimbangan matahari serta atmosfer planet-planet. Para ahli geofisika Rusia berpendapat bahwa ketika bumi akan memasuki awan energi tersebut di tahun 2012 hingga 2020 dan akan menimbulkan bencana besar yang belum pernah ada sebelumnya.

Fisikawan UC Berkeley menyatakan dinosaurus serta spesies lainnya telah punah akibat tumbukan asteroid raksasa 65 juta tahun silam. Menurut siklus yang diperhitungkan secara ilmiah, seharusnya hal itu sudah terjadi lagi di saat-saat sekarang.

Upervulkan Yellowstone yang memiliki siklus letusan dahsyat setiap 600 hingga 700 ribu tahun tengah bersiap untuk meletus kembali. Beberapa perhitunmgan ilmiah lainnya turut mendukung pandangan ini.

Menariknya, ramalan bangsa Maya (juga suku Hopi, Mesir Kuno, dan beberapa suku kuno lainnya) di dalam kalendernya dengan detil mengungkapkan jika tahun 2012 merupakan akhir sekaligus awal zaman baru. Bagaikan kelahiran seorang anak manusia, maka kelahiran zaman baru ini akan dipenuhi dengan darah. Suku Maya merupakan salah satu suku kuno di dunia ini yang dikenal sebagai suku yang sangat detil memperhatikan dan menghitung bintang-bintang dan benda langit lainnya.

Kitab kuno dari Cina, I Ching, juga menyatakan akan terjadi bencana besar di tahun 2012.


Beberapa ativitas modern juga terkait dengan tahun 2012, yakni dateline modernisasi besar-besaran Pentagon paska ditubruk rudal dalam peristiwa 11 September 2001, batas akhir pelaksanaan Codex Alimentarius yang berupaya mengurangi populasi manusia di bumi dengan rekayasa genetika dan makanan transgenik, dan sebagainya.


Seorang tokoh spiritual Yahudi dunia bernama Titzchak Qadduri jauh-jauh hari sudah menyerukan kaum Yahudi agar sesegera mungkin meninggalkan daratan Amerika Serikat karena menurut perhitungannya, sebuah komet atau asteroid raksasa tengah meluncur di alam semesta dan mengarah serta akan menumbuk menuju daratan Amerika.


Semua itu merupakan ramalan-ramalan para pakar di bidangnya masing-masing.Menurut Islam, kiamat adalah hal yang tidak bias dihindarkan. Hanya saja, kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya akan terjadi. Bisa dua jam lagi, bisa besok, atau entah kapan. Umat Islam adalah umat akhir zaman.


Hari ini kita tengah menghadapi bencana nyata yakni krisis global yang sebentar lagi akan tiba di Indonesia. PHK massal, ratusan ribu pekerja sangat mungkin terjadi, juga bangkrutnya sejumlah kegiatan usaha. Hal ini ditambah dengan keputus-asaan masyarakat kita yang kian hari kian hidup susah. Kekecewaan ini menumpuk tatkala melihat para tokoh dan pejabat negara hidup dalam kemewahan. Bisa jadi, dalam waktu dekat kita akan menghadapi bencana lain di negeri ini, apalagi Pemilu 2009 kian dekat dan elit politik kita masih saja bagaikan orang-orang autis yang tidak peka terhadap kesulitan hidup dan kemiskinan rakyat di sekelilingnya.

KULIAHNYA ...

Rabu, 13 Januari 2010






PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di jenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada SMA bahkan pada perguruan tinggi tidak terlepas dari matematika. Hal ini menunjukkan bahwa matematika memegang peranan yang penting dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia.
Pembelajaran matematika diharapkan berakhir dengan sebuah pemahaman siswa yang komprehensif dan holistik ( lintas topik bahkan lintas bidang studi jika memungkinkan ) tentang materi yang disajikan. Pemahaman siswa yang dimaksud tidak sekedar memenuhi tuntutan tujuan pembelajaran matematika secara substantif saja, namun diharapkan muncul ‘ efek iringan ‘ dari pembelajaran tersebut.

Efek iringan yang dimaksud ( JICA, 2001 : 254 ) antara lain adalah :

1. Lebih memahami keterkaitan antara satu topik matematika dengan topik matematika yang lainnya.
2. Lebih menyadari akan penting dan strategisnya matematika bagi bidang lain.
3. Lebih memahami peranan matematika dalam kehidupan manusia.
4. Lebih mampu berfikir logis, kritis, dan sistematis.
5. Lebih kreatif dan inovatif dalam mencari solusi pemecahan sebuah masalah.
6. Lebih peduli pada lingkungan sekitarnya.
Ketercapaian dua sasaran pembelajaran matematika secara substantif dan efek iringannya akan tercapai manakala siswa diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk belajar matematika ( doing math ) secara komprehensif dan holistik. Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar matematika kegiataan pengajaran perlu diubah menjadi kegiatan pembelajaran. Teknik mengajar yang baik harus diganti dengan teknik belajar yang baik dimana titik berat pemberian materi pelajaran harus digeser menjadi pemberian kemampuan yang relevan dengan kebutuhan siswa untuk belajar.

Kendatipun antara kata pengajaran dengan pembelajaran bermakna hampir sama, namun esensinya berbeda. Dalam pengajaran matematika, guru lebih banyak menyampaikan sejumlah idea atau gagasan-gagasan matematika. Sementara dalam pembelajaran matematika siswa mendapat porsi lebih banyak daripada guru, bahkan mereka ‘harus‘ dominan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa berperan aktif sebagai pembelajar dan fungsi guru lebih pada sebagai fasilitator dan dinamisator.

Kenyataan menunjukkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa SMP yang dicerminkan melalui NEM merupakan tantangan serius bagi dunia pendidikan dan semua pihak yang berkecimpung dalam pendidikan matematika. Khususnya , guru perlu mencari pendekatan pembelajaran yang bisa membangkitkan motivasi belajar siswa, dan untuk siswa diharapkan untuk lebih giat menggali dan memahami konsep-konsep dalam matematika. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak jenuh dalam menerima dan mengikuti proses belajar mengajar matematika.

Salah satu factor yang mungkin sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah bahwa perencanaan dan impementasi pembelajaran yang dilakukan oleh para guru matematika tampaknya masih dilandasi dengan metode transfer informasi. Meskipun telah dicoba beberapa pendekatan, metode ini masih dominan. Kondisi pembelajaran matematika seperti ini akan menimbulkan kebosanan bagi siswa, siswa tidak dapat melihat hubungan antar materi pelajaran yang telah dipelajari dengan materi berikutnya , ini diperparah dengan sikap guru yang tidak pernah mengingatkan kembali siswa tentang hal tersebut dan terus melanjutkan materi tanpa mamperhatikan apakah siswa pada umumnya telah memahami materi yang diberikan sehingga pelajaran matematika menjadi tidak menarik, tidak disenangi, dan dengan sendirinya pelajaran matematika akan terasa sangat sulit. Dengan demikian sebagai konsekuensinya, hasil belajar yang dicapai siswa belum sesuai dengan harapan.

Ausubel ( Muhkal, 1991 ) menyatakan bahwa factor tunggal yang sangat penting dalam proses mengajar belajar adalah apa yang telah diketahui oleh siswa berupa materi pelajaran yang telah dipelajarinya. Apa yang telah dipelajari siswa dapat dimanfaatkan dan dijadikan sebagai titik tolak dalam mengkomunikasikan informasi atau ide baru dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat melihat keterkaitan antara materi pelajaran yang telah dipelajari dengan informasi atau ide baru. Namun sering terjadi siswa tidak mampu melakukannya. Dalam kegiatan seperti inilah sangat diperlukan adanya alat penghubung yang dapat menjembatani informasi atau ide baru dengan materi pelajaran yang telah diterima oleh siswa. Alat penghubung yang dimaksud oleh Ausubel dalam teori belajar bermaknanya adalah “ advance organizer “.

Model pembelajaran yang diimplementasikan di sini yang menggunakan pengetahuan awal dan miskonsepsi serta yang berorientasi pada tujuan pembelajaran matematika sekolah adalah suatu model yang berpijak pada teori belajar bermakna dari David Ausubel. Salah satu konsep yang akan dipakai landasan dalam pengembangan model pembelajaran di sini adalah Advance organizer. Dalam implementasinya , model advance organizer ini juga dibantu dengan peta konsep atau pemetaan konsep.

Teori yang digunakan sebagai dasar untuk menjawab permasalahan di atas bertolak dari konsep belajar bermakna dari David Ausubel. Ausubel (Sujanem,1998: 159) mengemukakan bahwa ( tersirat ) faktor yang paling penting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang telah diketahui siswa. Yakinilah ini dan ajarlah ia demikian. Jadi,agar terjadi belajar bermakna, konsep atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa. Peristiwa psikologi tentang belajar bermakna menyangkut asimilasi informasi baru pada pengetahuan yang telah ada dalam struktur kognitif seseorang.Tugas guru dalam mengajar, pertama menyajikan kerangka konsep yang umum (organizer) dan menyeluruh yang akan berfungsi sebagai pengorganisasi semua informasi yang akan diasimilasikan siswa.

Peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi. Jadi supaya terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa dapat dilakukan dengan peta konsep ( Novak, 1991 ). Selain itu, peta konsep juga dapat digunakan mengungkapkan miskonsepsi siswa sekaligus sebagai alat evaluasi ( Dahar, 1989 ).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan peningkatn ketuntasan belajar matematika siswa SMA.melalui strategi pembelajaran Advance organizer dengan bantuan Peta Konsep.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah dengan pendekatan pembelajaran advance organizer dengan peta konsep dapat meningkatkan ketuntasan belajar matematika siswa SMA ?
2. Bagaimanakah efektivitas model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan kuadrat ?
3. Bagaimanakah respon siswa tentang pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dengan model pembelajaran advance organizer dengan bantuan peta konsep ?

1.3 Tujuan penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan utama penelitian tindakan ini adalah mengembangkan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep. Secara lebih spesifik, tujuan penelitian tindakan ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan dan menganalisis kesulitan-kesulitan siswa pada matematika sub pokok bahasan persamaan dan pertidaksamaan kuadrat sebelum diberikan pembelajaran.
2. Menguji efektivitas model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep dalam pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
3. Mengidentifikasi dan menganalisis respon siswa tentang pembelajaran persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dengan model pembelajaran advance organizer dengan peta konsep.

1.4 Manfaat penelitian
Temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian tindakan tentang model pembelajaran advance organizer dengan Peta Konsep ini akan memberikan kontribusi sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan strategi advance organizer dengan Peta Konsep diharapkan merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajar matematika sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.
2. Kepada guru matematika, temuan ini dapat digunakan sebagai pedoman empiris dalam menyiapkan berbagai strategi pembelajaran dalam upaya mengarahkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
3. Pengalaman praktis selama merancang dan melaksanakan penelitian ini akan memotivasi guru untuk memperluas penggunaannya pada konsep-konsep atau materi-materi yang lain secara mandiri dan berkelanjutan.

1.5 Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan atau kekurangjelasan makna, maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pemgalaman belajar yang berupa nilai yang mencakup ranah kognitif, afektif, psikomotor.
2. Model advance organizer diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang pada prinsipnya siswa dapat menyerap, mencerna, dan mengingat bahan pelajaran dengan baik dalam kegiatannya siswa dapat menjelaskan kembali materi tersebut.
3. Peta konsep adalah suatu cara memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi suatu bidang studi, diantaranya bidang studi fisika, matamatika, biologi, kimia, ekonomi, dan lain-lain. Atribut yang dimaksud adalah yang menyertai konsep-konsep yang dapat berupa bentuk, warna, ukuran serta fungsi. Mengemukakan konsep-konsep merupakan dasar berfikir untuk belajar aturan, dan akhirnya untuk memecahkan masalah.

Selasa, 12 Januari 2010

RPP FISIKA SMA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Persamaan Gerak
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 4 x 45 menit


1.Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2.Kompetensi Dasar :
1.1 Menganalisis gerak lurus, gerak melingkar dan gerak parabola dengan menggunakan vektor

3.Indikator :
1.Menganalisis besaran perpindahan, kecepatan dan percepatan pada perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vektor
2.Menganalisis besaran kecepatan dan percepatan pada gerak melingkar dengan menggunakan vektor
3.Menganalisis besaran perpindahan dan kecepatan pada gerak parabola dengan menggunakan vektor
4.Menganalisis vektor percepatan tangensial dan percepatan sentripetal pada gerak melingkar

5.Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa dapat menganalisis besaran perpindahan, kecepatan dan percepatan pada perpaduan gerak lurus dengan menggunakan vektor
2.Siswa dapat menganalisis besaran kecepatan dan percepatan pada gerak melingkar dengan menggunakan vektor
3.Siswa dapat menganalisis besaran perpindahan dan kecepatan pada gerak parabola dengan menggunakan vektor
4.Siswa dapat menganalisis vektor percepatan tangensial dan percepatan sentripetal pada gerak melingkar

5.Materi Pembelajaran :
Perpaduan gerak antara:
glb dan glb
glb dan glbb
Gerak parabola
Gerak melingkar dengan percepatan konstan

Pertemuan 1 :
Posisi titik materi pada suatu bidang dapat dinyatakan dengan sebuah vektor.
* Vektor satuan dalam bidang yang berkaitan dengan fisika
* Posisi dinyatakan dengan persamaan
r = xi + yj
Kecepatan diturunkan dari fungsi posisi
* Nilai komponen kecepatan sesaat dari kemiringan grafik komponen r vs t
* Kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi

Pertemuan 2 :

Kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi
Posisi dari fungsi kecepatan
Komponen percepatan sesaat dari kemiringan komponen frafik v-t
Rumusan percepatan gerak pada bidang.

Pertemuan 3 :
Kecepatan dari grafik fungsi perrcepatan vs t dalam bentuk integral
V = v0 +

Pertemuan 4 :
Kecepatan dari grafik
Kecepatan dari integral
V = tan 
Fungsi X(t)  V =
Fungsi Y(t)  V =
Kecepatan rata-rata V = Vx i + Vy j

Kecepatan sesaat :
V =
Posisi dari fungsi kecepatan
Y = Y0

6.Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis

7.Langkah – langkah Pembelajaran :

Pertemuan 1 :
Kegiatan awal :
Pengelolaan kelas
Apersepsi ( prasyarat )
Motivasi
Kegiatan Inti,
Informasi tentang Vektor satuan dalam bidang yang berkaitan dengan fisika
Informasi bahwa posisi dinyatakan dengan persamaan r = xi + yj
menentukan nilai komponen kecepatan sesaat dari kemiringan grafik komponen r, v, st
Menginterpretasikan kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi

Kegiatan Akhir :
Merangkum
Mengadakan tes
Tindak lanjut : perbaikan, pengayaan.
soal-soal Penugasan,
Penutup

Pertemuan 2 :
Kegiatan awal :
Pengelolaan kelas
Apersepsi ( prasyarat ) pengetahun dasar penunjang
Motivasi
Kegiatan Inti,
Menurunkan Kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi
Mendiskusikan cara menentukan Posisi dari fungsi kecepatan
Menentukan nilai komponen percepatan sesaat dari kemiringan komponen frafik v-t
Menurunkan rumusan percepatan gerak pada bidang.


Kegiatan Akhir :
Merangkum
Mengadakan tes
Tindak lanjut : perbaikan, pengayaan.
soal-soal Penugasan,
Penutup

Pertemuan 3 :
Kegiatan awal :
Pengelolaan kelas
Apersepsi ( prasyarat )
Motivasi

Kegiatan Inti,
Diskusi informasi tentang kecepatan dari grafik fungsi perrcepatan vs t dalam bentuk integral
V = v0 +

Kegiatan Akhir :
Merangkum
Mengadakan tes
Tindak lanjut : perbaikan, pengayaan,
soal-soal Penugasan,
Penutup

Pertemuan 4 :
Kegiatan awal :
Pengelolaan kelas
Apersepsi ( prasyarat )
Motivasi
Kegiatan Inti,
Informasi tentang Vektor satuan dalam bidang yang berkaitan dengan fisika
Informasi bahwa posisi dinyatakan dengan persamaan r = xi + yj
Menentukan nilai komponen kecepatan sesaat dari kemiringan grafik komponen r, v, s t.
Menginterpretasikan kecepatan sesaat sebagai turunan fungsi posisi

Kegiatan Akhir :
Merangkum
Mengadakan tes
Tindak lanjut : perbaikan, pengayaan.
soal-soal Penugasan,
Penutup

8.Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan (Mekanika)
Bahan: bahan presentasi, lembar kerja
Alat: media presentasi,

9. Penilaian dan Tindak Lanjut :
1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %









10. Sumber Bacaan
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.










Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiya

Alim Sukarno, S.Pd. Santoso, S.Pd.
NIP. NIP. 500 132 898







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Grafitasi Newton
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 2 x 45 menit


1. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2. Kompetensi Dasar :
1.2. Menganalisis keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan hukum-hukum Newton .

3. Indikator :
1.Menganalisis hubungan antara gaya gravitasi dengan massa benda dan jaraknya
2.Menghitung resultan gaya gravitasi pada benda titik dalam suatu sistem
3.Membandingkan percepatan gravitasi dan kuat medan gravitasi pada kedudukan yang berbeda
4.Menganalisis gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum Keppler

4. Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa dapat menganalisis hubungan antara gaya gravitasi dengan massa benda dan jaraknya
2.Siswa dapat menghitung resultan gaya gravitasi pada benda titik dalam suatu sistem
3.Siswa dapat membandingkan percepatan gravitasi dan kuat medan gravitasi pada kedudukan yang berbeda
4.Siswa dapat menganalisis gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukum Keppler
5.Materi Pembelajaran :
Hukum Newton tentang Gravitasi
Gaya gravitasi antar partikel
Kuat medan gravitasi dan percepatan gravitasi
Gravitasi antar planet
Hukum Keppler
6.Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis

7.Langkah – langkah Pembelajaran :
Mendiskusikan konsep gerak, gaya dan kesimbangan yang terjadi pada sistem tatasurya dan gerak planet melalui berbagai media (misalnya presentasi, simulasi, dan lain-lain)
Memformulasikan hukum Newton tentang gravitasi, konsep berat, konsep percepatan dan medan gravitasi dalam tatasurya dalam diskusi kelas
Menganalisis keteraturan sistem tata surya dalam pemecahan masalah gravitasi antar planet, gerak satelit, penerbangan luar angkasa dalam diskusi kelas pemecahan masalah
8.Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan (Mekanika)
Bahan: bahan presentasi, lembar kerja
Alat: media presentasi,

9. Penilaian dan Tindak Lanjut :

1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %

10. Sumber Bacaan :
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.










Karanganyar,

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar



Alim Sukarno, S.Pd. Santoso, S.Pd.
NIP. NIP. 500 132 898







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Elastisitas
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 4 x 45 menit


1. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2. Kompetensi Dasar :
1.3. Menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan .

3. Indikator :
1.Mendeskripsikan karakteristik gaya pada benda elastis berdasarkan data percobaan (grafik)
2.Mengidentifikasi modulus elastisitas dan konstanta gaya
3.Membandingkan tetapan gaya berdasarkan data pengamatan
4.Menganalisis susunan pegas seri dan paralel

4. Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa dapat mendeskripsikan karakteristik gaya pada benda elastis berdasarkan data percobaan (grafik)
2.Siswa dapat mengidentifikasi modulus elastisitas dan konstanta gaya
3.Siswa dapat membandingkan tetapan gaya berdasarkan data pengamatan
4.Siswa dapat menganalisis susunan pegas seri dan paralel

5.Materi Pembelajaran :
Hukum Hooke dan elastisitas
6.Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis

7.Langkah – langkah Pembelajaran :
Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat benda elastis
Memformulasikan konsep gaya pegas, modulus elastisitas, tetapan gaya, dan energi potensial pegas melalui diskusi kelas
Menganalisis penerapan susunan pegas seri atau paralel dalam kehidupan (misalnya: sock breker, spring bad, peralatan fitness, dan lain-lain)
Menganalisis penerapan konsep pegas dan prinsip hukum Hooke dalam diskusi pemecahan masalah
9.Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan (Mekanika)
Bahan: bahan presentasi, lembar kerja, data hasil percobaan
Alat: media presentasi, statif, beban gantung, mistar, dan pegas



9. Penilaian dan Tindak Lanjut :

1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %

10. Sumber Bacaan :
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.










Karanganyar,

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar



Alim Sukarno, S.Pd. Santoso, S.Pd.
NIP. NIP. 500 132 898













RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Getaran Harmonik
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 6 x 45 menit



1. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2. Kompetensi Dasar :
1.4. Menganalisis hubungan antara gaya dan gerak getaran .

3. Indikator :

1.Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik gerak getaran pada pegas (simpangan, amplitudo, periode, dan lain-lain) secara berkelompok
2.Memformulasikan hubungan antara simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya pada gerak getaran melalui diskusi kelas
3.Menganalisis penerapan konsep dan prinsip pada getaran melalui diskusi pemecahan masalah

4. Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa dapat melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik gerak getaran pada pegas (simpangan, amplitudo, periode, dan lain-lain) secara berkelompok
2.Siswa dapat memformulasikan hubungan antara simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya pada gerak getaran melalui diskusi kelas
3.Siswa dapat menganalisis penerapan konsep dan prinsip pada getaran melalui diskusi pemecahan masalah

5. Materi Pembelajaran :
Simpangan gerak harmonik merupakan fungsi sinusoidal
Hubungan periode atau frekuensi dengan sifat fisik benda
Persamaan simpangan getaran harmonik merupakan fungsi sinusoida waktu
Kecepatan dan percepatan dari persamaan getaran harmonic
Arah percepatan dan simpangan getaran harmonik selalu berlawanan
fase getaran harmonik sederhana

Superposisi dua atau lebih simpangan getaran harmonik yang segaris dapat dilakukan dengan penjumlahan aljabar simpangan masing-masing

1.Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis
2.Langkah – langkah Pembelajaran :
Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi karakteristik gerak getaran pada pegas (simpangan, amplitudo, periode, dan lain-lain) secara berkelompok
Memformulasikan hubungan antara simpangan, kecepatan, percepatan, dan gaya pada gerak getaran melalui diskusi kelas
Menganalisis penerapan konsep dan prinsip pada getaran melalui diskusi pemecahan masalah

10.Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan (Mekanika)
Bahan: bahan presentasi, lembar kerja, data hasil percobaan, bahan presentasi
Alat: media presentasi, statif, beban gantung, stopwatch, pegas dan media presentasi

9. Penilaian dan Tindak Lanjut :

1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %

10. Sumber Bacaan :
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.



Karanganyar,

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar



Alim Sukarno, S.Pd. Santoso, S.Pd.
NIP. NIP. 500 132 898





RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Usaha dan Energi
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 8 x 45 menit


1. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2. Kompetensi Dasar :
1.5. Menganalisis hubungan antara usaha , perubahan energi dengan hukum kekekalan energi mekanik .

3. Indikator :

1.Mendeskripsikan hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan
2.Menghitung besar energi potensial (gravitasi dan pegas) dan energi kinetik
3.Menganalisis hubungan antara usaha dan energi kinetik
4.Menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial
5.Merumuskan bentuk hukum kekekalan energi mekanik

4. Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa dapat mendeskripsikan hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan
2.Siswa dapat menghitung besar energi potensial (gravitasi dan pegas) dan energi kinetik
3.Siswa dapat menganalisis hubungan antara usaha dan energi kinetik
4.Siswa dapat menganalisis hubungan antara usaha dengan energi potensial
5.Siswa dapat merumuskan bentuk hukum kekekalan energi mekanik

5. Materi Pembelajaran :
Usaha dan energi
Konsep usaha
Hubungan usaha dan energi kinetik
Hubungan usaha dengan energi potensial
Hukum kekekalan energi mekanik

6.Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis



7. Langkah – langkah Pembelajaran :
1.Merumuskan konsep usaha, energi kinetik, energi potensial (gravitasi dan pegas), dan energi mekanik dan hubungan antara konsep-konsep itu dalam diskusi kelas
2.Mendemonstrasikan usaha yang terjadi karena perubahan energi kinetik
3.Mendemonstrasikan usaha yang terjadi karena perubahan energi potensial
4.Menerapkan prinsip hubungan antara usaha dan energi dalam pemecahan masalah dinamika gerak melalui diskusi kelas

11.Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan
Bahan: lembar kerja, hasil laporan siswa, bahan presentasi
Alat: media presentasi

9. Penilaian dan Tindak Lanjut :

1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %

10. Sumber Bacaan :
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.










Karanganyar,

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar



Alim Sukarno, S.Pd. Santoso, S.Pd.
NIP. NIP. 500 132 898


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Hukum Kekekalan Energi
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 4 x 45 menit


1. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2. Kompetensi Dasar :
1.6. Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari – hari .

3. Indikator :
1.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak misalnya gerak jatuh bebas, gerak parabola dan gerak harmonik sederhana
2.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak dalam bidang miring
3.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak benda pada bidang lingkaran
4.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak satelit
5.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak getaran

4. Tujuan Pembelajaran :
1.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak misalnya gerak jatuh bebas, gerak parabola dan gerak harmonik sederhana
2.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak dalam bidang miring
3.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak benda pada bidang lingkaran
4.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak satelit
5.Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak getaran

5. Materi Pembelajaran :
Hukum kekekalan energi mekanik
Penerapan energi mekanik pada gerak jatuh bebas
Penerapan energi mekanik pada gerak di bidang miring
Penerapan energi mekanik pada gerak planet/ satelit
Penerapan energi mekanik pada gerak getaran

6.Metode Pembelajaran :
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis

7. Langkah – langkah Pembelajaran :
Menyelidiki berlakunya hukum kekekalan energi mekanik pada gerak jatuh bebas, parabola dan gerak harmonik sederhana
Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik dalam memecahkan masalah gerak jatuh bebas, gerak bidang miring, gerak dalam bidang lingkaran, gerak planet/satelit, dan gerak getaran secara berkelompok

8. Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan
Bahan: lembar masalah, hasil kerja siswa, bahan presentasi
Alat: media presentasi

9. Penilaian dan Tindak Lanjut :

1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %

10. Sumber Bacaan :
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.

Karanganyar,

Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar



Alim Sukarno, S.Pd. Santoso, S.Pd.
NIP. NIP. 500 132 898









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pokok : Impuls dan Momentum
Kelas/ Program : XI / IPA
Semester : 1 ( satu )
Waktu : 6 x 45 menit



1. Standar Kompetensi :
1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik

2. Kompetensi Dasar :
1.7. Menunjukan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk menyelesaikan masalah .

3. Indikator :
1.Memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta aplikasinya dalam kehidupan (misalnya roket)
2.Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
3.Mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan

4. Tujuan Pembelajaran :
1.Siswa dapat memformulasikan konsep impuls dan momentum, keterkaitan antar keduanya, serta aplikasinya dalam kehidupan (misalnya roket)
2.Siswa dapat merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
3.Siswa dapat mengintegrasikan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan

5. Materi Pembelajaran :
Momentum, impuls, dan tumbukan
Persamaan impuls I = F.∆t
Persamaan momentum P = m.V
Hubungan antara impuls dan momentum I = m.∆V
Pengertian tumbukan lenting sempurna
Pengertian tumbukan lenting sebagian
Pengertian tumbukan tidak lenting sempurna

7.Metode Pembelajaran :
Praktik
Diskusi informasi
Penugasan
Tes tertulis

7. Langkah – langkah Pembelajaran :
Mendiskusikan konsep momentum, impuls, hubungan antara impuls dan momentum dalam diskusi kelas
Melakukan percobaan hukum kekekalan momentum
Menganalisis pemecahan masalah tumbukan dengan menggunakan hukum kekekalan momentum
Pertemuan 1 :
Kegiatan Awal :
Pengelolaan kelas
Apersepsi ( prasyarat pengetahuan dasar/penunjang )
Motivasi : Contoh benda yang bergerak ( mengalami momentum )
Kegiatan Inti,
Diskusi informasi tentang
Persamaan impuls I = F.∆t
Persamaan momentum P = m.V
Hubungan antara impuls dan momentum I = m.∆V
Kegiatan Akhir :
Meresume
Mengadakan tes
Tindak lanjut : perbaikan, pengayaan.
Soal-soal Penugasan
Penutup

Pertemuan 2 :
Kegiatan Awal :
Pengelolaan kelas
Apersepsi ( prasyarat pengetahuan dasar/penunjang )
Motivasi :
Contoh tumbukan pada benda yang bergerak ( mengalami momentum )
Kegiatan Inti,
Diskusi Informasi :
Pengertian tumbukan lenting sempurna
Pengertian tumbukan lenting sebagian
Perbedaan tumbukan tidak lenting sempurna

Kegiatan Akhir :
Praktik
Mengadakan tes
Tindak lanjut : perbaikan, pengayaan.
Soal-soal Penugasan
Penutup

8. Sumber / bahan / alat :
Sumber: Buku Fisika yang relevan
Bahan: lembar kerja, hasil laporan siswa, bahan presentasi
Alat: kereta dinamik, papan luncur, tiker timer, media presentasi

9. Penilaian dan Tindak Lanjut :

1. Tugas individu, tugas kelompok, tes lisan, tugas rumah, kuis, ulangan harian.
2. Siswa dikatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya 75 % atau lebih
3. Memberi program remidi untuk siswa yang tingkat pencapaiannya kurang dari 75 %
4. Memberi program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya di atas 75 %

10. Sumber Bacaan :
Yohanes Surya (1997), Olympiade Fisika, Jakarta : Galaxy.
Bob Foster (1999), Fisika Jilid I, Jakarta : Erlangga.
Marthen Kanginan, Fisika I. Jakarta : Erlangga.
Supono, dkk (1976). Energi Gelombang Medan I. Jakarta : Balai Pustaka.









Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Kepala SMA Muhammadiyah 1

Senin, 11 Januari 2010

ANALISIS SKBM PER KOMPONEN

DIGUNAKAN SEBAGAI RUJUKAN DALAM PENETUAN SKBM / KKM

ESENSIAL / URGENSI


INDIKATOR
JAWABAN

ALTERNATIF
Urgensi : Mutlak harus dikuasai siswa Kontinuitas : Lanjutan dari kd lain Relevnsi : ada digunakan sbg pendalaman materi maple lain Keterpakaian : Mempunyai nilai terapan tinggi ( life Skiil )

PROSENTASE

( % )
JAWABAN

ALTERNATIF
YA YA YA YA 71 – 100
YA YA YA TIDAK 61 – 70
YA YA TIDAK TIDAK 51 –60
YA TIDAK TIDAK TIDAK 41 – 50
DST

KOMPLEKSITAS


INDIKATOR
JAWABAN

ALTERNATIF
Menuntut kreativitas tinggi oleh siswa Membutuhkan waktu yang lama Perlu penalaran dan penalaran tinggi oleh siswa Menuntut sarpras yang memadai

PROSENTASE

( % )
JAWABAN

ALTERNATIF
YA YA YA YA 41 – 50
YA YA YA TIDAK 51 –60
YA YA TIDAK TIDAK 61 –70
YA TIDAK TIDAK TIDAK 71 – 100
DST

DAYA DUKUNG


INDIKATOR
JAWABAN

ALTERNATIF
Tersedia tenaga guru yang kelas/mapel Didukung sarpras yang cukup didukung dana yang memadai Didukung menejemen SD yang baik Ada dukungan komite sekolah/wali siswa

PROSENTASE

( % )
JAWABAN

ALTERNATIF
YA YA YA YA YA 81-100
YA YA YA YA TIDAK 71-80
YA YA YA TIDAK TIDAK 61-70
YA YA TIDAK TIDAK TIDAK 51-60
YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK 41-50

INTAKE SISWA


INDIKATOR
JAWABAN

ALTERNATIF
Nilai rata – rata yang berhubungan dg Kd baik/Nilai rapot KD memiliki daya tarik dengan minat siswa KD mudah untuk dipahami oleh siswa KD sukar untuk dipahami oleh siswa

PROSENTASE

( % )
JAWABAN

ALTERNATIF
YA YA YA YA 75 – 100
YA YA YA TIDAK 61 – 70
YA YA TIDAK TIDAK 51 – 60
YA TIDAK TIDAK TIDAK 41 –50
DST

KEMAMPUAN GURU


INDIKATOR
JAWABAN

ALTERNATIF
Guru sangat menguasai KD Ybs

( 100 % )
Guru cukup menguasai dg KD Ybs

( 80 % )
Guru kurang menguasai dg KD Ybs

( 60 % )
Guru punya strategi yang baik Terhadap KD Ybs Guru tertarik dg KD Ybs

PROSENTASE

( % )

JAWABAN

ALTERNATIF
YA YA YA 71-100
YA YA YA 61-70
YA YA YA 51-60
Ya YA TIDAK 41-50
TIDAK TIDAK TIDAK 31-40

ANALISA AKHIR PENENTUAN SKBM

MATA PELAJARAN PKn KELAS 1 SEMESTER 1

NO

KD


INDIKATOR SKBM
ESEENSIAL KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE SISWA KEMAMPUAN GURU Rata/rata
1.1 70 55 65 65 70 66
1.2 75 50 60 60 75 64
1.3 60 55 80 65 75 68
2.1 70 60 65 70 70 67
2.2 70 55 70 65 75 67


65,4

Kesimpulan :

Nilai SKBM/KKM untuk Mapel PKn KELAS 1 SEMESTER 1 : 65,4

DAN SETERUSNYA, ( BUAT PERMAPEL DAN PERSEMESTER )

HASIL REKAP SKBM PERMAPEL DISERAHKAN KE TIM PENYUSUN KTSP UNTUK DIMASUKAN KE SKBM SATUAN PENDIDIKAN.

NO

KD


INDIKATOR SKBM
ESEENSIAL KOMPLEKSITAS DAYA DUKUNG INTAKE SISWA KEMAMPUAN GURU Rata/rata
1.1 71
1.2
1.3
1.4

ketuntasan hasil belajar

1. Ketuntasan Belajar

Konsep ketuntasan belajar didasarkan pada konsep pembelajaran tuntas. Pembelajaran tuntas merupakan istilah yang diterjemahkan dari istilah“mastery Learning”. Nasution, S (1982: 36) menyebutkan bahwa mastery learning atau belajar tuntas, artinya penguasaan penuh. Penguasaan penuh ini dapat dicapai apabila siswa mampu menguasai materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil belajar yang baik pada materi tersebut. Nasution, S (1982: 38) juga menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh, yaitu: (1) bakat untuk mempelajari sesuatu, (2) mutu pengajaran, (3) kesanggupan untuk memahami pengajaran, (4) ketekunan, (5) waktu yang tersedia untuk belajar. Kelima faktor tersebut perlu diperhatikan guru, ketika melaksanakan pembelajaran tuntas. Sehingga siswa dapat mencapai ketuntasan belajar sesuai kriteria yang telah ditetapkan.

Block, James H. (1971: 62) menyatakan bahwa mastery learning dapat memberikan semangat pada pembelajaran di sekolah dan dapat membantu mengembangkan minat dalam pembelajaran tersebut. Pembelajaran yang berkesinambungan ini harus menjadi tujuan utama dalam pendidikan yang modern. Ciri-ciri pembelajaran tuntas antara lain: (1) pendekatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa (child center), (2) mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa (individual personal), (3) strategi pembelajaran berasaskan maju berkelanjutan (continuous progress), (4) pembelajaran dipecah-pecah menjadi satuan-satuan (cremental units) (KTSP SDN Sumberkembar 02, 2007).

Dalam pembelajaran tuntas seorang siswa yang dapat mempelajari unit pelajaran tertentu dapat berpindah ke unit satuan pelajaran berikutnya jika siswa yang bersangkutan telah menguasai secara tuntas sesuai standar ketuntasan belajar minimal yang telah ditentukan oleh sekolah. Dalam pembelajaran tuntas terdapat dua layanan yang diberikan pada siswa, yaitu layanan program remedial dan layanan program pengayaan. Pertama, layanan program remedial dilaksanakan dengan cara: (a) memberikan bimbingan secara khusus dan perorangan bagi siswa yang mengalami kesulitan, (b) memberikan tugas-tugas atau perlakuan secara khusus yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran reguler, (c) materi program remedial diberikan pada Kompetensi Dasar (KD) yang belum dikuasai siswa, (d) pelaksanaan program remedial dilakukan setelah siswa mengikuti tes/ujian semester.

Kedua, layanan program pengayaan dilaksanakan dengan cara: (a) memberikan bacaan tambahan atau diskusi yang bertujuan untuk memperluas wawasan yang masih dalam lingkup seputar KD yang dipelajari, (b) pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik, bacaan/paragraf dan lainnya, (c) memberikan soal-aoal latihan tambahan yang bersifat pengayaan, (d) membantu guru dalam rangka membimbing teman-temannya yang belum mencapai ketuntasan, (e) materi pengayaan diberikan sesuai dengan KD yang dipelajari, (f) program pengayaan dilaksanakan setelah mengikuti tes/ujian KD tertentu atau tes/ujian semester. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tuntas menjadi dasar dari konsep ketuntasan belajar. Sehingga guru diharapkan menerapkan pembelajaran tuntas dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan pembelajaran tuntas, siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar yang ideal.

Ketuntasan belajar merupakan salah satu muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Standar ketuntasan belajar siswa ditentukan dari hasil prosentase penguasaan siswa pada Kompetensi Dasar dalam suatu materi tertentu. Kriteria ketuntasan belajar setiap Kompetensi Dasar berkisar antara 0-100%. Menurut Departemen Pendidikan Nasional, idealnya untuk masing-masing indikator mencapai 75%. Sekolah dapat menetapkan sendiri kriteria ketuntasan belajar sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, sekolah perlu menetapkan kriteria ketuntasan belajar dan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara berkelanjutan sampai mendekati ideal.